Rabu, 14 Mei 2025

Impianku

Ya Allah, ampuni aku yang suka mengeluh kala aku kesulitan. 
Ya Allah aku menerima apapun takdirmu, aku menerima apapun ujianmu, aku bersyukur atas nikmat-nikmat yg Kau beri untukku. 
Ya Allah semoga apapun kesulitanku tidak menjadikan orang lain juga kesulitan. 
Ya Allah janganlah Engkau jadikan aku sebagai beban untuk suamiku dan orang lain. 
Mudahkanlah aku untuk membantu suamiku dan orang-orang di sekitarku. 
Ya Allah jadikanlah aku orang yg bermanfaat bagi suamiku dan orang lain. 
Ya Allah aku merasa malu pada suamiku, karena setiap pagi selalu membangunkan tidurnya karena rasa sakit di perutku yang tidak tertahankan. 

Ya Allah, bolehkah aku bilang aku lelah di dunia ini? 
Ya Allah, apakah di kehidupan selanjutnya aku dan suamiku bisa memiliki buah hati? 
Ya Allah, apakah dikehidupan selanjutnya, aku tidak akan merasakan sakit ini lagi? 
Ya Allah, apakah di kehidupan selanjutnya, aku bisa bertemu mamaku lagi dan memeluknya? 

Ya Allah jika iya, bawa aku ke kehidupan itu ya Allah. 

Kamis, 10 April 2025

jemari suamiku

Kamis, 10 April 2025

Jam 9 malam aku mulai tidur, ini adalah hari pertama haid di bulan April. Aku meminta izin kepada atasanku untuk tidak bekerja hari ini karena perutku sangat sakit dari subuh. 

Jam 23 lewat beberapa menit aku terbangun dan mengganti pembalut, tapi saat aku kembali ke kasur, sakit perutku serasa tidak karuan. Semuanya terasa sakit sampai terlintas "apa aku akan mati disebabkan penyakit ini?"

Suamiku terbangun, mungkin karena pergerakanku yang tidak tenang. Dia segera memijat perut ku, katanya "masuk angin nih kamu"
Macam tukang pijak yg sudah ahli, dia menekan seluruh area perutku sengan jemarinya yg lihai dari atas ke bawah, dari samping kiri dan kanan ke bawah, sampai aku kentut katanya, hehe. 

Dan benar, beberapa menit kemudian aku bersendawa dan buang angin, lalu perutku membaik, dan aku bilang padanya sudah ngga sakit. 

Baru dia kembali berbaring, aku peluki tangannya yg hangat itu, lalu tertidur pulas kami hingga pagi. 

Paginya, suamiku bangun dan bilang "kamu udah enakan? Kalo blm ijin aja lagi ngga usah masuk"
Aku tersenyum-senyum menjawab "aku masuk aja, udah enakan ini'
Wajah suamiku seketika berubah yang tadinya terlihat khawatir, menjadi senyum-senyum sambil menatapku seperti orang kesal, kesal tapi senyum andai saat itu bisa ku foto. 
Katanya " Bisa gitu ya muka kamu, sekarang cengar cengir, tadi malem udah kayak apa aja nangis"

Wkwk ya gimana, namanya juga sakit, kalo udah sehat ya ceria lah 😁
Makasih ya suamiku, makasih ya Allah di saat-saat badanku melemah, orangtuaku tidak ada, saudaraku jauh, aku sudah memiliki suami yg sayang dan bisa merawatku dengan baik. 
Sehatkanlah aku ya Allah agar aku tidak membebani suamiku. Aamiin

Jumat, 07 Juni 2024

Tetap Semangat

Minggu, 3 Maret 2024

Tepat 10 hari aku terlambat datang bulan, aku memberanikan diri untuk Testpack setelah 3 tahun pernikahan selalu garis satu. 

Hari itu Allah membuatku gemetar takjub..


Allahu Akbar, Alhamdulillah ya Allah tak henti-henti aku mengucap syukur.

Aku sampai memanggil Awali untuk memastikan bahwa aku tak salah lihat, bahkan sampai 3 alat TP yang aku coba.

Selasa, 5 Maret 2024

Tepat 40 hari ibu mertuaku sudah tiada.

Ibu tersayangnya suamiku.

kami anak-anak mama akan mengadakan pengajian kecil di rumah, aku dan Awali mengambil cuti di kantor. Pengajiannya akan dilaksanakan di malam hari sehingga pagi nya aku dan Awali menyempatkan diri untuk ke Rumah Sakit Karunia Kasih untuk memastikan apakah aku benar hamil.

Tiba disana aku di USG Transvaginal, tapi di layar aku tak melihat tanda2 apapun. Dokter bilang sudah terjadi penebalan dinding rahim, dan sepertinya aku benar hamil, mungkin karena baru 5 minggu (perhitungan dari tanggal hari pertama haid terakhir) jadi belum terlihat apapun. Aku di kasih resep obat microgest 200mg kapsul warna kuning (penguat kandungan), Folamil Genio, dan Vitamin D3.

Hari-hari aku lewati dengan penuh kegembiraan.

Aku kembali ke RS Karunia Kasih di tanggal 12 Maret 2024

Hasilnya masih sama, masih penebalan dinding rahim, Dokter memintaku untuk kembali lagi seminggu kemudian. Aku sudah membuat janji untuk datang lagi di tanggal 17 Maret 2024.

Qadarullah, Astaghfirullahal 'adzim.

Aku harus lebih bersabar dan tabah tanggal 16 Maret 2024 saat waktu berbuka, aku mengalami keram hebat dan sakit seperti ingin BAB.

cukup lama aku berjongkok karena perutku masih sakit walaupun tak ada apapun yang keluar.

tak lama kemudian keram itu perlahan hilang, dan keluarlah darah setetes, 2 tetes, segumpalan darah yg besar, dimana setelah gumpalan itu keluar perutku tak lagi keram.

Aku segera memanggil suamiku, memintanya untuk mengambil gumpalan itu yang sempat jatuh ke lubang WC yang berlumur darah. 

Suamiku datang dan terkejut, wajahnya seketika pucat dan tangannya gemetar.

Aku memintanya menggunakan plastik dan tangan kiri untuk mengambil gumpalan itu. 

Sambil memberanikan diri, dia tanya padaku "kamu ngga ee kan?"

"wkwk, enggaaaaa"  jawabku sambil tertawa karena pertanyaan random itu.

ketika diambil, mulutnya tak berhenti mengucap sampai dibawa keluar kamar mandi gumpalan itu "aduuh aduuhh, iya bener ini berasa ya Allah ini apaan astaghfirullah innalillahi"

barulah aku sedih dan menangis mendengar ucapan terakhirnya.


Astaghfirullahal adzim berkali - kali kami beristighfar sambil Awali memelukku.
Aku segera bersih2 dan memakai pembalut.
Awali segera mengambil toples dan diletakannya gumpalan itu di dalam toples untuk kami bawa ke dokter esok hari. 

Aku dan Awali terdiam sejenak di kasur, sambil memelukku dia berkata "kamu yang sabar ya, kita mesti ikhlas blm rezeki berarti nanti coba lagi, jangan sedih"

"iya" jawabku tak banyak.

Minggu, 10 Maret 2024

H-1 Ramadhan

Sebuah pesan dari cici sely. 
Berziarah ke makam mama, papah dan ibu. 
Aku tak bisa ikut. 
Aku hanya bisa memanjatkan doa dari kejauhan. 
Semoga mama, papah dan ibu menerima doa ku. 
Seminggu sebelumnya aku sempat ke makam ibu mertua ku karena lokasi pemakaman yang sangat dekat dengan rumahku. 

Nanti kalau aku sudah kuat untuk bepergian jauh, aku akan datang ke makam mama, papah dan ibu. 
Doa ku selalu teriring untuk mu mama, papah dan ibu. 

Aku juga rindu, tapi hanya bisa ku ungkap pada hangatnya air mataku. 

Terimakasih untuk suamiku yang sudah jauh berubah menjadi yang lebih baik, setelah 3 tahun kami jalani dengan penuh duka, hari ini Allah datangkan pelangi untukku dan suamiku. 
Terimakasih ya Allah atas segala karunia-Mu dalam hidup hamba. 

Minggu, 25 Februari 2024

New Journey

 Welcome February 2024


aku dan awali baru memulai perjalanan baru.

Perjalanan menjadi manusia yang baru. 

Innalillahi WA inna ilaihi rajiun. 

Ibu mertuaku telah berpulang pada hari Jumat, 26 Januari 2024.

Semoga beliau husnul Khotimah, Allah terangkan kubur nya. Aamiin

Aku teringat saat2 aku menatap mata ibu mertuaku, aku marah saat itu, dan dia berkata perkataan yang menyakiti hatiku. 

Marahku saat itu menjadi hal yang aku sesali saat ini. Maafin sela ya ma. 

Sela bukan menantu yang baik. 

Sekarang sela akan berusaha perbaiki sifat sela. 

Makasih mama udah izinin Sela jadi menantu mama. 

Minggu, 07 Januari 2024

Pilu

Aku tidak sengaja membuka kembali buku catatanku, karena hari ini akan ada rekon aplikasi e-monev Bapennas. Seingatku aku pernah membuat catatan penting di dalamnya.
Lembar demi lembar ku perhatikan, dan terhenti pada tulisan jelekku saat mengerjakan soal mata kuliah Manajemen Biaya.
tulisan ini buruk, seburuk kenangannya.
Saat mengerjakan latihan soal ini, aku hanya diberi waktu 20 menit oleh dosen. Perkuliahan berlangsung dari jam 19.00 sampai dengan 21.00.

Malam itu adalah hari terakhir mamaku menginjakkan kaki di rumah tinggalku. 10 hari mamaku berada bersamaku, tidur denganku, aku merawatnya, menemaninya, membuat masakan untuknya, terkadang aku tinggal bekerja tapi di rumah ada pak Satpam yang siaga menjaga kalau mamaku kesulitan. 
Pada waktu itu masih ada sistem kerja Work From Home (WFH) sehingga hanya 2 hari mama aku tinggal bekerja. Dan saat itu mama masih bisa berjalan pelan-pelan.
Aku tak bisa pungkiri walau kerepotan, harus mengurus mamaku dan suamiku sambil kerja dan kuliah juga, aku melakukannya tanpa beban.

Tapi di malam itu, besoknya mama harus kontrol ke Rumah sakit, jadi sesuai kesepakatan aku yang telah memohon kepada Awali agar mama dibolehkan tinggal bersamaku meski hanya sementara, berakhir di hari itu.
Aku tidak menyangka bahwa kuliahku berlangsung dengan cara yang tak biasanya. Dosenku mendikte pertanyaan dan kemudian kami selesaikan dalam waktu 20 menit setelah itu akan di tanya secara random, beliau juga bilang hal ini mempengaruhi nilai akhir.

Waktu menunjukkan pukul 20 sekian aku lupa, dimana Awali suamiku biasa tidur jam 21.00
Gelisah saja dia menyuruhku segera membereskan perlengkapan mamaku karena aku akan membawa mama ke rumah ka sely malam ini. 

Karena keadaan kuliahku yang tidak terduga ini, aku mencoba bernegosiasi dengan suamiku untuk diperbolehkan mamaku menginap semalam lagi, dan besok pagi ke rumah sakit berangkat dari sini (Bekasi).

Dengan wajah muramnya, dia bilang "ngga" dan segera memesankan grab car untukku dan mamaku.

Sampai mobil itu datang, aku mengikuti perkuliahan karena online via zoom, aku matikan kamera, sambil merapihkan barang2 mamaku, merapihkan mamaku, memakaikannya sweater agar tidak kedinginan, menyiapkan air minum hangatnya untuk di mobil. Sekai lagi suamiku sangat terburu-buru mengangkut barang2 mamaku ke dalam mobil. 

Pilu sekali hatiku, mamaku terdiam kebingungan. 
Setelah aku di mobil, dalam perjalanan malam itu aku menulis dengan guncangan jalanan dan diterangi lampu handphone, mamaku bilang "maafin mama ya de"
Aku tak hiraukan saat itu karena aku sedang dikejar waktu. 
Setelah selesai, perkuliahan pun selesai, aku masukan semua peralatan perkuliahanku dan minta maaf ke mamaku atas kelakuan suamiku. 
Tapi mama bilang " gapapa de, awal kan mau istirahat"
Sayang sekali mamaku padanya, tapi kenapa dia tidak sebaliknya pada mamaku.

Sampai detik ini pun aku masih saja menitihkan air mata jika mengingat malam itu padahal sudah 3 tahun berlalu.

Selasa, 02 Januari 2024

luruh

Hari ini, tanggal 2 Januari 2023.

Aku mendapat kabar bahwa mama mertuaku sudab lemas dan tidak mau makan. 

Kemarin tanggal 30 Desember aku datang dan menginap bersama Awali. Menggantikan posisi mba imah (ART lansia yang kami sewa) karena sedang minta cuti.

Aku tidur bersama mama mertuaku. Dia terus memegangi tanganku, sesekali bergerak pertanda minta minum atau minta di cek apakah pampersnya sudah penuh.
Sesekali aku berganti posisi tidur, aku tetap memegang tangannya.
Perlahan sejak beberapa hari lalu aku sudah mulai luluh, aku tidak lagi kesal padanya karena beliau tidak lagi marah-marah.

Tapi aku jadi sedih, melihatnya semakin lemas seperti melihag mamaku dulu yang juga lemas di saat pergantian tahun 2021 menuju 2022 terulang kembali saat ini pergantian tahun 2023 menuju 2024.