Lembar demi lembar ku perhatikan, dan terhenti pada tulisan jelekku saat mengerjakan soal mata kuliah Manajemen Biaya.
Saat mengerjakan latihan soal ini, aku hanya diberi waktu 20 menit oleh dosen. Perkuliahan berlangsung dari jam 19.00 sampai dengan 21.00.
Malam itu adalah hari terakhir mamaku menginjakkan kaki di rumah tinggalku. 10 hari mamaku berada bersamaku, tidur denganku, aku merawatnya, menemaninya, membuat masakan untuknya, terkadang aku tinggal bekerja tapi di rumah ada pak Satpam yang siaga menjaga kalau mamaku kesulitan.
Pada waktu itu masih ada sistem kerja Work From Home (WFH) sehingga hanya 2 hari mama aku tinggal bekerja. Dan saat itu mama masih bisa berjalan pelan-pelan.
Aku tak bisa pungkiri walau kerepotan, harus mengurus mamaku dan suamiku sambil kerja dan kuliah juga, aku melakukannya tanpa beban.
Tapi di malam itu, besoknya mama harus kontrol ke Rumah sakit, jadi sesuai kesepakatan aku yang telah memohon kepada Awali agar mama dibolehkan tinggal bersamaku meski hanya sementara, berakhir di hari itu.
Aku tidak menyangka bahwa kuliahku berlangsung dengan cara yang tak biasanya. Dosenku mendikte pertanyaan dan kemudian kami selesaikan dalam waktu 20 menit setelah itu akan di tanya secara random, beliau juga bilang hal ini mempengaruhi nilai akhir.
Waktu menunjukkan pukul 20 sekian aku lupa, dimana Awali suamiku biasa tidur jam 21.00
Gelisah saja dia menyuruhku segera membereskan perlengkapan mamaku karena aku akan membawa mama ke rumah ka sely malam ini.
Karena keadaan kuliahku yang tidak terduga ini, aku mencoba bernegosiasi dengan suamiku untuk diperbolehkan mamaku menginap semalam lagi, dan besok pagi ke rumah sakit berangkat dari sini (Bekasi).
Dengan wajah muramnya, dia bilang "ngga" dan segera memesankan grab car untukku dan mamaku.
Sampai mobil itu datang, aku mengikuti perkuliahan karena online via zoom, aku matikan kamera, sambil merapihkan barang2 mamaku, merapihkan mamaku, memakaikannya sweater agar tidak kedinginan, menyiapkan air minum hangatnya untuk di mobil. Sekai lagi suamiku sangat terburu-buru mengangkut barang2 mamaku ke dalam mobil.
Pilu sekali hatiku, mamaku terdiam kebingungan.
Setelah aku di mobil, dalam perjalanan malam itu aku menulis dengan guncangan jalanan dan diterangi lampu handphone, mamaku bilang "maafin mama ya de"
Aku tak hiraukan saat itu karena aku sedang dikejar waktu.
Setelah selesai, perkuliahan pun selesai, aku masukan semua peralatan perkuliahanku dan minta maaf ke mamaku atas kelakuan suamiku.
Tapi mama bilang " gapapa de, awal kan mau istirahat"
Sayang sekali mamaku padanya, tapi kenapa dia tidak sebaliknya pada mamaku.
Sampai detik ini pun aku masih saja menitihkan air mata jika mengingat malam itu padahal sudah 3 tahun berlalu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar