Jam 9 malam aku mulai tidur, ini adalah hari pertama haid di bulan April. Aku meminta izin kepada atasanku untuk tidak bekerja hari ini karena perutku sangat sakit dari subuh.
Jam 23 lewat beberapa menit aku terbangun dan mengganti pembalut, tapi saat aku kembali ke kasur, sakit perutku serasa tidak karuan. Semuanya terasa sakit sampai terlintas "apa aku akan mati disebabkan penyakit ini?"
Suamiku terbangun, mungkin karena pergerakanku yang tidak tenang. Dia segera memijat perut ku, katanya "masuk angin nih kamu"
Macam tukang pijak yg sudah ahli, dia menekan seluruh area perutku sengan jemarinya yg lihai dari atas ke bawah, dari samping kiri dan kanan ke bawah, sampai aku kentut katanya, hehe.
Dan benar, beberapa menit kemudian aku bersendawa dan buang angin, lalu perutku membaik, dan aku bilang padanya sudah ngga sakit.
Baru dia kembali berbaring, aku peluki tangannya yg hangat itu, lalu tertidur pulas kami hingga pagi.
Paginya, suamiku bangun dan bilang "kamu udah enakan? Kalo blm ijin aja lagi ngga usah masuk"
Aku tersenyum-senyum menjawab "aku masuk aja, udah enakan ini'
Wajah suamiku seketika berubah yang tadinya terlihat khawatir, menjadi senyum-senyum sambil menatapku seperti orang kesal, kesal tapi senyum andai saat itu bisa ku foto.
Katanya " Bisa gitu ya muka kamu, sekarang cengar cengir, tadi malem udah kayak apa aja nangis"
Wkwk ya gimana, namanya juga sakit, kalo udah sehat ya ceria lah 😁
Makasih ya suamiku, makasih ya Allah di saat-saat badanku melemah, orangtuaku tidak ada, saudaraku jauh, aku sudah memiliki suami yg sayang dan bisa merawatku dengan baik.
Sehatkanlah aku ya Allah agar aku tidak membebani suamiku. Aamiin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar