Rabu, 13 Desember 2023

Ribut Tidur

Minggu 10 Desember 2023

Lagi-lagi, aku menginap di rumah mama mertua ku.
Seperti biasa kalau malam aku tidur di dekat ibu mertuaku dan mba imah. 
Bersiap kalau-kalau malam mama mertuaku harus ganti pampers. 
Kakak iparku, mba septi tidur di kamarnya dengan pintu tertutup seperti biasa. 
Awali, suamiku tidur di kamar ibunya seperti biasa.
Tidak ada yang boleh mengganggu tidur anak-anaknya, kasarnya begitu.
Karena kalau aku membangunkan awali saat aku kesulitan, mama mertuaku selalu bilang "jangan bangunin awal, biarin dia tidur" dengen mata melotot ke arahku.

Jam 11 ganti pampers
Jam 12 ganti pampers, saat aku terbangun, ada mba septi yg membantu mba imah untuk ganti pampers mama mertuaku. Setelah selesai mba Septi kembali masuk kamar.
Jam 1 minta minum tapi mungkin mba imah dah aku terlalu pulas, tidak mendengar dia memanggil. 
Panggilan kedua, kami bangun berdua dan mba imah bergegas mengambil gelas minum, saat itu aku lihat mama mertuaku mengangkat tangannya seolah mau menampar imah. 
Sontak aku berkata sedikit lantang "Jangan ma !"
Awali terbangun, tp tidak keluar kamar. 
Aku wa awali. Aku bilang apa yg terjadi saat itu. 

Paginya awali meminta mba imah untuk tidur istirahat karena malamnya tidurnya tdk nyenyak.
Awali juga mencoba menasehati mamanya. 
"Ma, jangan sampe kita dzolim sama orang"
Respon mamanya sangat bikin kita geleng-geleng kepala 

"Astaghfirullah kamu nuduh mama dzolim, mama ngga dzolim wal"
Panjang lebar perdebatan Awali dengan mamanya.
Kemudian mama mertuaku menghampiri ku, dia bilang "Sel awal bilang mama dzolim, kamu jangan percaya ya mama bukan orang jahat"
Aku mencoba jelaskan "Awal cuma nasehati ma, engga nuduh"

Apa jawabannya ?
"Terlalu tajam menasehati begitu, mama ni kan orang tua, kasih tau lah suamimu"
Aku jawab
"Coba mama bilang sendiri itu kan anak mama"

Kalimat andalan pun keluar
"Yauda udah, abis ini kamu pada pulang aja sana"

Seketika raut wajah meminta di kasihani saat dia mengaku dirinya tidak jahat, berubah menjadi raut wajah orang paling jahat yang aku temui seumur hidupku. Ya wajah ibu mertuaku saat dia bilang "pulang sana!".

Perkara, aku dan awali meminta mba imah untuk tidur, istirahat karena malam dia kurang tidur. 
Ibu mertuaku tidak mau imah tidur, imah itu selalu di marahi kalau tidur.
Kata mama mertuaku "imah di bayar buat jagain mama bukan buat tidur"

Emang imah robot apa ? Belom lagi imah juga terkadang di jambak, di rendahkan keluarganya oleh mama mertuaku. Benar-benat bicara sudah se enak jidatnya. Orang lain dipaksa untuk menjaga perasaan mama mertuaku, sementara dia dengan dalih sudah tua dan sakit-sakitan jadi kalo ngomong apa adanya, harus maklum.

Dia bilang sudah tidak suka sama imah, udah sakit hati.
Aku buka kesalahannya "lupa mama pernah nyembur imah, emang imah ga sakit hati?"
Kemudian dia membuang muka, ada adegan pura-pura pingsan yang kami diamkan sampai ibu mertuaku bangun sendiri dan marah-marah sendiri kareba tidak di hiraukan dia pura-pura pingsan.

Astaghfirullah 

Kamis, 30 November 2023

Ibu Mertua

 Awali baru pulang ke Jakarta besok malam, sabtu 2 Desember 2023.


Biasanya sabtu pagi sampai minggu sore, aku dan Awali ke rumah mamanya (mertua ku) karena sedang sakit dan sangat haus perhatian jadi kami harus selalu kesana kalau tidak kerja.

Kakaknya awali sedang di mabuk asmara, katanya dia repot membersihkan rumah jadi tidak bisa merawat ibunya. kami (Aku, Awali, Mba Eka, Mas Ian, Mba Septi) patungan untuk mengambil perawat lansia dari sebuah yayasan (PT. ENI). Setiap hari 24 jam ibu mertua ku bersama mba Imah (Perawat lansia yang kami pekerjakan).

Karena Awali baru pulang sabtu malam, terpaksa aku akan ke rumah mertua ku sendiri pagi ini.

Kuatkan aku ya Allah, sabarkan aku menghadapi mertuaku yang ucapannya tidak hanya sering menyakiti hatiku, tapi juga orang2 di sekitarnya.

Minggu lalu kejadian pahit di alami kakak iparku mba Eka (Istrinya mas Ian)

Ribut saja ibu mertuaku bilang, Eka bodoh karena membiarkan anaknya duduk di depan motor kalau diajak pergi jalan-jalan sama mba Septi dan bang Hans (Pacarnya mba Septi).

Aku coba bela mba Eka, supaya berhenti lah ucapan kasarnya ibu mertuaku kepada mba Eka.

Aku tarik mba Septi ke hadapan ibu mertuaku. Sambil au bilang :

"Mba kalo nanti jalan2 sama bang Hans, assa ngga usah di ajak ya. Soalnya kata mama kalo diajak assa selalu duduk di depan takut masuk angin".

Sontak mba septi seperti tidaj suka aku menegurnya. Dia menjawab " oke, tapi kalo nanti Septi jalan sama Hans ga ajak Assa, bocahnya nangis Septi ga tanggung jawab" sambil dia mengangkat kedua tangannya seakan menyerah.

Ibu mertuaku membalasnya, "emang kalo Assa duduk di tengah kenapa ?"

Mba Septi menjawab "Lah tanya anaknya, mau ngga ? Nangis anaknya mau di depan"

Yauda oke clearrrrrr.

Mba Septi masuk ke ruang makan, ibu mertuaku yang sedang duduk santai di ruan lg tamu kemudian memberi isyarat supaya aku mendekatinya karena dia mau berbisik.

"Kemarin ngomongnya ngga begitu Septi. Katanya kurang mesra kalo assa di tengah"

Lalu aku jawab "mama kata siapa?"

"dia sendiri yang cerita sama mama" jawab ibu mertuaku.

"Yauda ngga udah di pikirin, nanti kalo sela tegor lagi malah jadi berantem" sahutku

"Yauda jangan, hebat kamu berani tegur Septi. Tapi nyesel mama bilang ke kamu. Nanti kamu pulang, besok mama tinggal sama dia habislah mama ga ada kamu yang belain"

Alih-alih memujiku seperti ini, semakin muak aku dengan sifat dan kelakuannya.

Dia kira aku akan diam saja seperti mba Eka yang bisa dia fitnah, di caci maki olehnya. Meskipun dia ibu mertuaku, Aku percaya Allah ngga tidur, Allah maha tau.

Sama juga kayak Firaun, istrinya ngga nurut sama suaminya, memang suaminya salah kok, balasan untuk istri yg membangkang suaminya adalah Surga, karena suaminya yang lebih dulu membangkang Tuhan.

Sama juga ibu mertuaku, meskipun dia orang tua, salah adalah dosa. Dan perlu untuk kita yanv waras meluruskan. Toh sebagai anak, kita juga ga mau orangtua kita nantinya punya sifat tercela, akan menambah dosanya, mempersulit dia mendapatkan kedamaian akhirat. Pasti kita mau sebagai anak, orangtua kita bahagia di akhirat.

Lancar sekali ibu mertuaku ini mencela, mencaci, menyumpahkan kalimat-kalimat buruk kepada anak kandungnya. Anak perempuan satu-satunya yang selama ini udah merawatnya bahkan sampai terlewat usia menikahnya karena calon laki-laki yang boleh menikahinya adalah yang sesuai dengan kriteria ibu mertuaku.

Baru ini aku menemukan seorang ibu dengan perangai iblis.

Kalau kepada orang lain, menantu atau siapalah yang bukan anak kandungnya masih bisa akalku menerima karakter jahat dari seorang ibu yang sudah rentah. Ini kepada anak kandung sendiri dan ketiga anaknya itu adalah anak-anak yang penurut dan berbakti, masih saja salah dimata ibunya.

Lepas dari kejadian aku menegur mba Septi, aku masuk menemui mba Septi dan meminta maaf, sambil aku menasihatinya. Janganlah hal-hal seperti bagaimana dia berpacaran dengan kekasihnya itu diceritakan ke ibunya. Apalagi cara berfikir ibunya sudah tidak lagi rasional. Hanya menambah masalah saja.

Astaghfirullah 


Rabu, 29 November 2023

Kamis, 30 November 2023

Kemarin awali dinas ke Yogyakarta, dan akan pulang hari sabtu, tanggal 2 Desember 2023.
Pagi ini morning greetingnya via whatsapp, biasanya langsung peluk.
Ya Ampun, kalau lagi sendirian begini terasa banget bahwa kehadiran Awali itu penting di hidup aku.
Sehatkan Awali dan lancarkan rezekinya ya Allah. Aamiin

Jumat pagi, 1 Desember 2023
Gak sabar menunggu Awali besok pulang.

Selasa, 14 November 2023

Yulicia Heni Setiawan

Cidaaannn

Begitu sih panggilannya sejak 2013 saat aku dan teman2 duduk di kelas A. Kuliah dengan program studi DIIi Akuntansi Sektor Publik Universitas Trisakti.

Rasanya aku tak berlu bercerita panjang lebar tentang perkuliahanku, aku hanya ingin mengenalkan Yulicia kepada pada pembaca blog setiaku, yang senantiasa menunggu ceritaku.
Minggu tanggal 5 November 2023 Yulicia menggelar acara resepsi pernikahannya, hanya aku dan Efah (Syarifah Mudarsih) yang di undang mewakili DIII ASP.
Cantik sekali Yulicia 💞

Aku datang dengan suamiku yang juga mengenal Yulicia

Aku dan suamiku berfoto dengan Azwa (putri pertama Efah dan Adi)
aku dan Yulicia memiliki tanggal ulang tahun yang berdekatan. Aku 8 Juli, sementara Yulicia 7 Juli 😆

ini potret aku dan Yulicia saat kami berlibur ke Dufan tahun 2014 dengan teman-teman satu kelas, happy banget. Semoga nanti kita bisa main bareng lagi yaaa. Aamiin ☺️

Remina Sinaga

Remina Sinaga

Satu-satunya orang yang sebaya denganku saat kelas pertama kuliah online di Universitas Sahid.
Dia bekerja sebagai Teller di Bank BRI.
Lucu dan cuek anaknya, sedikit mageran juga tapi cantik 😋
satu Dosen pembimbing denganku, membuat hubungan kami semakin dekat, haha lucu sekali kalau aku ingat perjuangan untuk bisa bimbingan dengan pak Tries. Menurutnya aku lebih dipermudah oleh pak Tries, sementara dia dipersulit padahal semua itu tergantung pada judul, topik, dan metode penelitian yang kita ambil untuk skripsi. 
Aku sempat hadir di hari sidangnya dan kami berfoto bersama 🥳

Sarjana Akuntansi

Hii,
Tiba-tiba aku teringat perjuanganku untuk mendapat gelar Sarjana Akuntansi. Dua tahun sudah ku sisihkan waktu dan penghasilanku untuk melanjutkan kuliah.

Universitas Sahid, menjadi kampus pilihanku waktu itu.
Aku teringat dengan Dosen mata kuliah Metodologi penelitian (Metlit) yang juga menjabat sebagai Ketua Program Studi (Kaprodi) S1 Akuntansi, bu Dewi Anggraini namanya. Sosok yang baik, cerdas, lugas dan cukup bijaksana di mataku. Beliau menjadi Dosen penguji utama saat aku sidang skripsi, di dampingi oleh bu Endang sebagai Dosen penguji kedua dan pak Tries Handriman Jamain sebagai Dosen pembimbingku. 
Bu Dewi biasa memanggilku "Truly". Bu Dewi juga bilang dia senang melihat aku aktif di kelas. Bu Dewi memberiku nilai A pada mata kuliah Metlit. Saat mengetahui bahwa mama dan papaku sudah berpulang seperti yg tertulis dalam lembar kata pengantar skripsiku, dia terlihat seperti mengasihaniku. Tapi dalam sekali perasaan itu mungkin sehingga aku malah nyaman di buatnya.
bu Dewi memakai baju kotak-kotak biru, sementara bu Endang memakai batik merah dan pak Tries di sebelahnya.
Satu minggu setelah sidang ku terlaksana, tiba-tiba kabar duka datang dari grup besar Kampus memberitahukan bahwa ibu Dewi Anggraini telah berpulang ke Rahmatullah. Sedikit kurang percaya ku perhatikan kata demi kata. Ku kira, ibunda dari beliau tapi ternyata bukan. Seketika air mataku berlinang, betapa aku merasa sangat dekat dengannya. Dalam pertemuan yg bisa dibilang singkat, aku sudah bisa sayang padanya. 
Ketika alamat rumah beliau di sebarkan, tertegun kembali aku, ternyata rumahnya berdekatan denganku. Beliau tinggal di perumahan CRV residence yg hanya berjarak 1 km dengan rumahku Cluster Alifia Residence 2.

Singkat sekali pertemuan ku dengan ibu yang sangat baik itu, lapangkanlah kuburnya ya Allah, terimalah amal ibadahnya, aku menjadi salah satu dari banyaknya saksi bahwa beliau mengajar dengan sangat baik, jelas, mudah di pahami dan menanamkan hal-hal positif kepada mahasiswanya. 
Rindu sekali Truly sama ibu Dewi. Al-fatihah 

Graduation 31 Mei 2023

Aku tidak merayakannya. Aku memutuskan untuk menjalani operasi Kista Ovarium. 
Aku punya teman dekat yang bernama Remina Sinaga.
Absen kami pun berdekatan, dia mengirim pesan untukku di hari itu :
Temanku yg cantik dan baik, waktu aku kuliah DIII - ASP di Trisakti, aku juga punya teman dekat namanya Yulicia Heni Setiawan.
Nanti aku ceritakan yaa tentang mereka. 
Temanku ini sama2 orang medan dan Kristiani.
Kami berteman baik meskipun tidak seiman.
Semoga kalian sehat selalu, teman-temanku. Aamiin

Kamis, 02 November 2023

Unit Dana Hibah (UDH)

Awali pulang kerja.
Ini adalah hari kedua dia bekerja di unit yang baru.
Sambil makan malam, dia bercerita :
🧑 : aku hari ini dikuliahin sama mba Sani
(panjang lebar dia ceritakan kembali apa saja yang mba Sani sampaikan padanya) 
Menarik sekali pembahasannya, sangat kritis dan penuh arti.
🧑 : terus aku di tanya, "udah paham kan sekarang?"
🧑 : aku bilang, ya nanti kalo kurang-kurang tinggal tanya mba Sani lagi, terus dia bilang "nah gini nih anak muda jaman sekarang, nih udah gue kasih bekel (bekal) dipelajarin di rumah beneran". aku dikasih kertas sama mba Sani kamu mau liat nih kertasnya. 
(Segera di tunjukkan padaku kertas yang ada dalam ranselnya)
🧕 : 🤣🤣🤣🤣🤣
Akupun tertawa terbahak-bahak. Tapi Awali tidak tertawa, dia masih memandangi kertas itu dan berkata
🧑 : gimana coba ini, dia ngejelasin (menjelaskan) sambil nyore-nyoret. Tapi aku masih ngerti kalo aku liatin baik-baik sih.

Spele sih kejadian ini, tapi aku heran kok awali bisa ya ngga ketawa liat coretan ini 🤣